Bahaya Menggunakan Headset Dengan Suara Keras


Headset adalah salah satu teknologi paling populer karena Anda dapat mendengarkan musik dengan cara yang lebih pribadi. Sayangnya, teknologi ini juga memiliki efek samping jika Anda menggunakannya terlalu lama. Bahaya menggunakan headset terlalu sering atau terlalu lama adalah mengganggu pendengaran.

Bahaya menggunakan headset dengan suara yang terlalu keras

Ada suara yang dianggap terlalu keras untuk didengar orang. Bahkan, Anda masih bisa mendengarnya. Semakin keras suara, semakin pendek waktu yang dibutuhkan untuk mengganggu pendengaran.

Suara orang mengobrol adalah 60 desibel dalam keadaan normal. Hal ini memungkinkan suara manusia normal untuk didengar tanpa batas waktu dan tidak mempengaruhi pendengaran. Berbeda dengan suara mesin mobil, yang dapat merusak pendengaran Anda jika Anda mendengarkannya selama 8 jam.

Suara yang dihasilkan oleh headset yang disetel terlalu keras juga berdampak serupa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa hampir 50% remaja berusia antara 12 dan 35 tahun di negara-negara berpenghasilan menengah dan tinggi terpapar suara keras melalui gadget. Bahaya berikut dapat terjadi jika Anda menggunakan headset terlalu lama:

Gangguan pendengaran

Sebuah penelitian terhadap 3.116 anak usia 9-11 tahun menemukan bahwa 40% dari mereka mengalami gangguan pendengaran akibat mendengarkan musik melalui headset.

Gangguan pendengaran ini, juga dikenal sebagai gangguan pendengaran akibat kebisingan (NIHL), terjadi ketika telinga bagian dalam rusak oleh suara keras.
NIHL bisa bersifat sementara atau permanen. Ketika ini terjadi, suara dengan frekuensi yang lebih tinggi mungkin tidak lagi terdengar, seperti suara jangkrik.

Tinitus

Gejala yang muncul adalah Anda mendengar suara mendengung di telinga saat tidak ada sumber suara. Kondisi ini juga menyebabkan seseorang mulai kehilangan kemampuan untuk mendengar suara dari lingkungan. Tinnitus dapat terjadi jika Anda terlalu sering menggunakan headset di berbagai kesempatan, seperti bekerja, berolahraga, atau mengemudi.

Tinnitus juga dapat terjadi jika Anda baru saja menghadiri konser musik atau menghadiri kehidupan malam di mana musik diputar sangat keras. Gangguan ini mungkin akan hilang dalam beberapa saat. Suara keras, bagaimanapun, menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel rambut di telinga.

Penyakit Kardiovaskular

WHO juga mencatat bahwa bahaya lain bisa muncul dari kebiasaan mendengarkan musik dengan headset. Musik yang terlalu keras akan membuat seseorang sulit berkonsentrasi, sakit kepala, sulit tidur. Selain itu, paparan kebisingan yang terlalu keras dan terlalu lama juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan peningkatan kerja jantung.

Infeksi Telinga

Headset yang kotor menyebabkan infeksi telinga. Seringkali telinga akan terasa gatal, merah, bahkan mengeluarkan cairan.