Mengenal Androfobia, Rasa Cemas Akan Laki-Laki


Hampir semua wanita di dunia mendambakan pasangan. Namun, ada beberapa wanita yang ternyata memilih menghabiskan hidupnya sendiri, tanpa ditemani pasangan. Ada beberapa alasan untuk pilihan ini, termasuk rasa takut yang berlebihan terhadap pria. Jika Anda juga mengalami kondisi serupa, fenomena ini dikenal sebagai androphobia.

Apa itu Androfobia?

Sementara gynophobia adalah fobia terhadap wanita, androphobia adalah kebalikannya. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami ketakutan atau ketakutan yang tidak wajar terhadap laki-laki. Fobia pria dapat terjadi tidak hanya pada wanita, tetapi juga pada jenis kelamin yang sama.

Androphobia adalah istilah yang berasal dari dua kata Yunani, termasuk andros (manusia) dan phobos (takut). Dalam bidang medis, andro sendiri dapat merujuk pada sejumlah istilah, di antaranya androgen.

Bagaimana cara mengatasi androfobia?

Cara mengatasi androphobia, sama seperti phobia pada umumnya. Beberapa opsi perawatan yang mungkin digunakan dokter Anda untuk mengelola kondisi Anda meliputi:

Terapi paparan

Terapi pemaparan bertujuan agar mengubah cara Anda melihat seorang pria. Secara bertahap, jenis terapi ini akan memaparkan Anda ke hal-hal yang berhubungan dengan pria, mulai dari foto, rekaman suara, hingga video. Jika Anda mengelola ketakutan Anda dengan baik, Anda akan berhadapan langsung dengan pria dalam kehidupan nyata.

Terapi perilaku kognitif

Dalam terapi perilaku kognitif, terapis mengajak Anda untuk mencari tahu apa penyebab fobia Anda terhadap pria. Setelah teridentifikasi, Anda diajak untuk mengubah pola pikir negatif yang menyebabkan rasa takut dan cemas menjadi lebih realistis.

Konsumsi obat-obatan tertentu

Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin meresepkan obat tertentu untuk Anda konsumsi saat Anda menjalani terapi. Beberapa obat dapat menjadi pilihan, seperti beta blocker dan benzodiazepin. Penggunaan obat ini dimaksudkan untuk mengurangi keparahan gejala kecemasan dan ketakutan yang Anda alami saat bertemu dengan seorang pria.

Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berdampak negatif pada kehidupan pasien. Misalnya, wanita dengan androfobia mungkin memilih untuk tidak menikah karena mereka takut pada pria. Kelainan orientasi seksual juga bisa terjadi akibat kondisi ini.